Setangkai mawar merah diberikan Bersama petugas yang menyambutnya Di Gate Fast Track Bandara AMAA. Pada tiba, Hardjo yang tergabung Untuk kloter SUB 19 Surabaya terlihat sehat menggunakan Bangku roda.
Hardjo sendiri sebenarnya bisa berjalan meski usianya 110 tahun. Tetapi, khawatir kecapaian, Mbah Hardjo harus menggunakan Bangku roda.
Hardjo mengaku senang sekali bisa tiba Di Tanah Suci Bersama selamat Bagi menunaikan ibadah haji. “Umur 110 tahun. Alhamdulilah sehat, kaki tidak sakit. Perut juga tidak sakit,” kata Mbah Hardjo.
Mbah Hardjo mengatakan beribadah haji bersama tiga anggota keluarganya. Dia didampingi Bersama anaknya Sirmad, menantu dan besannya.
Mbah Hardjo merupakan kelahiran tahun 1913 dan mendaftar haji Pada 2019. Artinya, Mbah Hardjo membutuhkan waktu lima tahun Bagi berhaji. “Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya,” katanya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mawar Merah Tanda Cinta Bagi Mbah Hardjo, Jemaah Tertua Berusia 110 Tahun