Pembaharuan PTDI Garap Kendaraan Pribadi Terbang Pertama Di Asia Tenggara


Bandung, CNN Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Mengadakan Pembaharuan Membuat Kendaraan Pribadi terbang seiring Bersama kesadaran Berencana pentingnya moda transportasi masa Di.

Kendaraan Pribadi terbang buatan lokal tersebut bernama Vela Alpha, yang ditargetkan selesai dan dipasarkan Di 2028. Spesifikasi dasar Alpha adalah pesawat Vertical Take-off and Landing (VTOL) Bersama satu pilot dan empat penumpang.

Di hal engineering dan produksi, PTDI bekerja sama Bersama Vela Aero, perusahaan berbasis Di Bandung yang berdiri Dari 2020. Alpha direncanakan bakal diproduksi Di fasilitas Dirgantara Indonesia yang ada Di Bandung.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ke Di PTDI dan Vela Aero Berencana melakukan co-partnering Bagi produksi air taxi tersebut dan Pembuatan lanjutannya. Bagi manufacturing-nya paling memungkinkan Di fasilitas PTDI,” ujar Humas Dirgantara Indonesia Anissa Carolina Di situs Dirgantara Indonesia.

Berdasarkan informasi Di situs Vela Aero, Alpha terlihat seperti pesawat jet kecil Bersama baling-baling Agar terbangnya seperti helikopter. Ada delapan baling-baling yang menghadap Ke atas serta satu menghadap Ke Di Di Pada buritan.


Alpha Memperoleh panjang 10,8 meter, tinggi 4,2 meter dan rentang sayap 13,1 meter. Kabinnya terdiri Bersama dua ruang terpisah, yakni ruang pilot dan penumpang.

Muatan maksimum Alpha sebanyak 456 kilogram. Maximum Takeoff Weight (MTOW) alias berat tinggal landas maksimumnya 2.850 kg.

Alpha punya dua opsi dapur pacu, murni listrik (eVTOL) Bersama daya 216 kWh dan hybrid (hVTOL) 71 kWh. Spesifikasi ini disebut bisa menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Di versi eVTOL diklaim jarak tempuhnya hingga 100 kilometer, operasionalnya sunyi, nol emisi dan membawa delapan kemasan baterai. Alpha eVTOL diklaim cocok Bagi Urban Air Mobility (UAM).

Di ini, PT Dirgantara Indonesia Di mengajukan uji laik terbang Vela Alpha kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Ini bakal menjadi Kendaraan Pribadi terbang pertama yang dilakukan Di kawasan Asia Tenggara. 

“Sertifikasi Di awal tahun 2028 Sesudah Itu jual massal Di akhir 2028,” ujar Business Development PT Vela Prima Nusantara Heber MF Panjaitan, dikutip Bersama detikcom.

Tentang PT Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merupakan salah satu kandidat yang dinominasikan Di CNN Indonesia Awards. Ajang Apresiasi yang digelar CNN Indonesia ini berlangsung Di Selasa (17/9) Di Bandung, Jawa Barat.

CNN Indonesia Awards yang digelar Di Bandung merupakan ajang Apresiasi keenam. Sebelumnya, CNN Indonesia Awards telah digelar Di Makassar, Bali, Palembang, Medan, dan Semarang.

Sebagai perusahaan kedirgantaraan milik Negeri Di Bandung, PTDI telah berhasil Membuat dan menumbuhkan kemampuannya sebagai industri kedirgantaraan Dari 1976.

Dikutip Bersama laman resminya, PTDI telah memproduksi berbagai jenis pesawat terbang, seperti CN235 Bagi transportasi sipil atau militer, Pesawat Pengawas Maritim, Pesawat Patroli Maritim, dan Pesawat Penjaga Pantai. Secara total, PTDI telah mengirimkan hampir 400 pesawat terbang kepada 50 operator Di seluruh dunia.

PTDI juga bekerja sama Bersama LAPAN berhasil membangun pesawat N219 dan melakukan penerbangan perdana Di 16 Agustus 2017. Pesawat penumpang yang mampu mengangkut 19 penumpang Bersama dua mesin turboprop ini Memperoleh kemampuan lepas landas Di landasan pacu yang pendek dan belum beraspal Agar menjadi penghubung antarpulau, terutama Di Lokasi perintis.

Selain pesawat sayap tetap, PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565, H125M/H125 Bersama lisensi Bersama Airbus Helicopters, dan Bell 412EPI Bersama lisensi Bersama Bell Helicopter Textron Inc. (BHTI).

Di Usaha aerostruktur, PTDI memproduksi komponen, peralatan, dan perkakas pesawat Bagi Airbus A320/321/330/350/380, Bagi MKII dan H225M/H225 milik Airbus Helicopters, juga Bagi CN235 dan CN295 milik Airbus Defense & Space.

Di bidang rekayasa & Pembuatan, PTDI Memperoleh kemampuan teknis Di desain, pengujian, dan sertifikasi pesawat, simulator penerbangan, dan Kendaraan Udara Nirawak (UAV).

(fef)





Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Pembaharuan PTDI Garap Kendaraan Pribadi Terbang Pertama Di Asia Tenggara