BACA JUGA – Turki Denda Meta Ratusan Miliar
Langkah ini merupakan Dibagian Di kolaborasi Bersama bank-bank Australia Di upaya menanggulangi praktik Kejahatan Finansial yang Lebihterus marak.
Seperti dilansir Di Telegraf, Kejahatan Finansial yang terjadi umumnya memanfaatkan gambar Seniman yang dihasilkan Bersama kecerdasan buatan Bagi menipu konsumen agar berinvestasi Di skema Penanaman Modal Di Negeri palsu.
Dari bulan April, Meta telah Memperoleh 102 laporan Di Australian Financial Crimes Exchange (AFCE), sebuah badan Intel yang dikelola Bersama bank-bank besar Hingga Australia.
Masalah Kejahatan Finansial ini bukan hanya terjadi Hingga Australia. Meta juga Berjuang Bersama tekanan yang lebih besar Hingga Negeri tersebut, terutama Bersama adanya Wacana pemerintah Bagi Melakukan undang-undang anti-Kejahatan Finansial yang Mutakhir.
RUU ini Berencana menetapkan denda hingga 50 juta Usd Australia (Disekitar Rp520 miliar) Bagi perusahaan media sosial, keuangan, dan Komunikasi yang gagal menindak tegas praktik Kejahatan Finansial.
Laporan mengenai Kejahatan Finansial Hingga Australia Menunjukkan peningkatan hampir 20% Di tahun 2023, Bersama total kerugian mencapai 2,7 miliar Usd Australia.
David Agranovich, Direktur Disrupsi Ancaman Meta, menjelaskan bahwa kerja sama Bersama bank-bank Australia masih Di tahap awal.
“Sinyal yang bernilai tinggi Di jumlah kecil dapat membantu kami mengidentifikasi Kejahatan Finansial yang lebih luas.” tutur David.
Di ditanya tentang pandangan Meta Yang Terkait Bersama rancangan undang-undang anti-Kejahatan Finansial Hingga Australia, Agranovich Mengungkapkan bahwa perusahaan masih mempelajari peraturan tersebut dan Berencana Memberi tanggapan Lebih Jelas Hingga Sesudah Itu hari.
Rhonda Luo, Kepala Strategi Hingga Australian Financial Crimes Exchange, menekankan pentingnya inisiatif industri ini Bagi Menantikan Kejahatan Finansial Sebelumnya regulasi diterapkan.
”Inisiatif ini diharapkan dapat membantu melindungi konsumen Di praktik Kejahatan Finansial yang Lebihterus kompleks dan merugikan,” tutup Luo.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kejahatan Finansial Seniman Terungkap, Meta Hapus Ribuan Iklan Hingga Facebook dan Instagram
