“Di dua tahun ini, saya merasa pemerintah telah berhasil mengontrol situasi politik tetap kondusif, baik Di persiapan maupun pelaksanaan Pemilihan Umum. Buktinya, ekonomi kita tetap tumbuh 5,05% sepanjang 2023 dan Menimbulkan Kekhawatiran menjadi 5,11% Ke triwulan I-2024,” ujar Puteri, Selasa (14/5/2024).
Legislator Di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII ini menuturkan bahwa Peningkatan Ekonomi Di triwulan I-2024 mampu tumbuh solid hingga 5,11% (yoy) yang didorong kuatnya Kegiatan ekonomi domestik. Tercatat Kegiatan produksi yang Lebih Menimbulkan Kekhawatiran tercermin Di Prompt Manufacturing Index (PMI) yang berada Hingga Zona Ekspansi yang mencapai 52,80%.
“Lebih tinggi dibanding Bangsa lain seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Malaysia,” ungkapnya.
Mobilitas Komunitas juga Lebih menggeliat yang ditunjukkan Di peningkatan jumlah penumpang Hingga seluruh moda transportasi. Kunjungan wisatawan mancanegara pun tumbuh tinggi hingga 25,43% (yoy).
Puteri melanjutkan, realisasi Penanaman Modal Lebih menguat. Hal itu tercermin Di realisasi penanaman modal yang tumbuh 22,07% (yoy) dan belanja modal pemerintah yang tumbuh hingga 17,76% (yoy).
Daya beli dan konsumsi Komunitas tetap terjaga yang dipengaruhi momen Ramadan. Tercermin Di indeks penjualan ritel yang tumbuh 3,63% (yoy), belanja Dukungan sosial yang tumbuh 20,71% (yoy), serta jumlah uang yang beredar tumbuh 6,36% (yoy).
“Beberapa indikator ini tentunya menjadi faktor yang Merangsang Kemajuan ekonomi kita tetap resilien,” ungkapnya.
Lebih Jelas Puteri mengatakan, pemerintah secara sektoral tetap perlu melanjutkan revitalisasi industri pengolahan. Lantaran sektor ini menjadi penopang utama perekonomian Tanah Air Di kontribusi Disekitar 19%.
Sektor industri khususnya Produksi juga merupakan kontributor utama yang memacu kinerja Penjualan Barang Hingga Luar Negeri Indonesia. “Sebagai itu, kita perlu dorong hilirisasi industri agar dapat Menyediakan multiplier effect secara ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” tutur Puteri.
Pemerintah juga perlu menjaga konsumsi Tempattinggal tangga, yang punya andil besar hingga mencapai 53,83% Pada Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Puteri, keputusan pemerintah Sebagai tidak menaikkan BBM hingga Juni sudah tepat.
“Lantaran menjadi langkah Sebagai melindungi daya beli Komunitas Di dampak gejolak Energi mentah dunia. Tak hanya itu, kami juga berpesan kepada pemerintah Sebagai terus memperbaiki data penerima Dukungan sosial agar manfaatnya tepat sasaran guna menjaga konsumsi Komunitas,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Anggota Lembaga Legis Latif Yakin Pemerintah Bisa Jaga Stabilitas Politik agar Tidak Ganggu Ekonomi