Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Perawatan Kurs Matauang Amerika AS terjadi ketika beberapa pejabat Fed, khususnya anggota Federasi penetapan suku bunga bank, mengatakan bahwa mereka memerlukan lebih banyak keyakinan bahwa Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Akansegera turun, selain beberapa pelonggaran Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Di bulan April.
Hal ini membuat para pedagang Memangkas taruhannya Di penurunan suku bunga Hingga bulan September, Walaupun sedikit, menurut alat CME Fedwatch.
“Tetapi, Kurs Matauang Amerika diperkirakan melemah Disekitar 0,7% minggu ini, menyusul beberapa data indeks harga konsumen yang lebih lemah Di Prakiraan Bagi bulan April,” tulis Ibrahim Untuk risetnya, Jumat (17/5/2024).
Angka tersebut, ditambah Di data penjualan ritel yang lemah, Meningkatkan harapan bahwa Kenaikan Fluktuasi Harga Dan Jasa Akansegera mereda Untuk beberapa bulan mendatang. Hingga Asia, data produksi industri tumbuh lebih Di yang diperkirakan Di bulan April. Tetapi data lain Menunjukkan Perkembangan penjualan ritel melambat tajam, Sambil penurunan harga Tempattinggal Hingga Tiongkok Menimbulkan Kekhawatiran pesat Di bulan lalu.
Penanaman Modal Asing aset tetap Tiongkok juga tumbuh kurang Di Prakiraan Di bulan April, Sambil pengangguran turun Di level tertinggi Untuk tujuh bulan, Tetapi masih relatif tinggi. Data tersebut menyajikan prospek yang beragam Bagi Negeri Di ekonomi terbesar Hingga Asia.
Hal ini juga terjadi Setelahnya AS memberlakukan tarif yang lebih tinggi Pada industri-industri utama Tiongkok, Agar memicu kekhawatiran Akansegera kembali terjadinya Konflik Bersenjata dagang Antara Beijing dan Washington.
Di sentimen domestik, Perdagangan Keluar Negeri RI terus Untuk Gaya melambat Untuk beberapa tahun terakhir. Hingga bulan April 2024 misalnya, turun 12,97% secara bulanan Hingga USD19,62 miliar. Perlambatan tersebut disebabkan Di berbagai faktor, termasuk penurunan Perkembangan ekonomi Hingga Negeri-Negeri mitra dagang dan penurunan harga Produk Internasional.
Untuk Berusaha Mengatasi tantangan tersebut, pemerintah perlu mencari mitra Usaha Mutakhir, terutama Hingga Asia, khususnya Asia Tenggara dan Timur Di. Daerah ini masih Memiliki prospek Perkembangan yang lebih baik dibandingkan Di Negeri maju seperti Eropa, Amerika Serikat, dan China.
Hingga Samping Itu, potensi sektor Agrikultur dan produk turunannya sebagai Kemungkinan Bagi dikembangkan Lebih Jelas Untuk upaya Meningkatkan Perdagangan Keluar Negeri. Karenanya, penting Bagi Indonesia Bagi menjelajahi pasar Mutakhir dan memanfaatkan potensi sektor-sektor yang Memiliki prospek cerah Bagi mendukung Perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Berdasarkan data Atas, Kurs Matauang Kurs Matauang Nasional Bagi perdagangan pekan Didepan diprediksi bergerak fluktuatif, Tetapi kembali ditutup menguat Hingga rentang Rp15.900 – Rp15.990.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jelang Akhir Pekan, Kurs Matauang Nasional Ditutup Lesu Hingga Rp15.955