Di Di makam sahabat Rasulullah, saya Merasakan penjelasan Bersama penjaga makam mengenai sejarah Konflik Bersenjata Uhud. Selamat datang Di Kerajaan Arab Saudi.
Anda sekarang berada Di tempat terjadinya invasi terkenal, Tanding Uhud, Ke tahun ketiga Hijriah, Di bulan Syawal, hari 15 bulan itu, atas otoritas. Nabi kita, Rasulullah SAW dan orang-orang kafir Quraisy.
Orang-orang kafir Quraisy sampai Di arah ini, yang ada Di Di Anda, kecuali 3.000 pejuang. Di bawah kepemimpinan Abu Sufyan, semoga Tuhan meridhoi dia, Nabi kita Muhammad SAW, dahulu kala, Bersama sisi pohon kurma ini, hingga Uhud menjadikan Gunung Uhud ini wajib.
Mataku tertuju Di kiri, menghadap Di arah orang-orang kafir Di Gunung Aynin, yang disebut Gunung Pemanah. 40 pemanah, pemimpin mereka Abdullah Ibn Omar radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, berkata,
“Semoga Tuhan memberkati dia dan keluarganya dan memberikannya Kedamaian.” Dia berkata: “Dia tidak Akansegera meninggalkan tempat itu, tidak peduli bagaimana keadaannya.”
Tanding dimulai dan Nabi Berhasil rampasan Konflik Bersenjata, dan buah delima ditinggalkan Di Di domba-dombanya.
Komandan Abdullah bin Al-Zubayr menasihati mereka Sebagai tidak turun, tetapi sebagian besar Bersama mereka tidak tinggal sampai Abdullah bin Jubair dan bersamanya serta sembilan dan sepuluh Bersama mereka Ibnu Al-Walid, kami berjalan bersama Di lembah Qanat Bersama lembah Di gunung sampai gunung itu naik, dan Abdullah bin Jubair dan orang-orang yang bersamanya terbunuh, dan bendera dikibarkan Sebagai orang-orang kafir, dan mereka kembali, dan terjadi Merenggut Nyawa besar-besaran Pada para Sahabat.
Sebanyak 70 Sahabat Nabi gugur akibat panah. Semoga Tuhan memberkati dia dan keluarganya dan memberi mereka kedamaian.
Dia jatuh Di Di lubang Disekitar ujung masjid Di sini. Tanding berakhir Bersama Nabi, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, memasuki satu orang Di Di sana dia damai, mulai mengubur keduanya Di kuburan dan ketiganya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Menjejakkan Kaki Di Jabal Uhud, Memaknai Sejarah Konflik Bersenjata Uhud