The Sun, Jumat (27/7/2024) melansir laporan tersebut juga mengungkapkan pembongkaran jaringan yang lebih kecil Untuk 2.500 akun Yang Terkait Didalam Didalam Disekitar 20 individu. Jaringan ini secara khusus menargetkan pria dewasa Hingga Amerika Serikat menggunakan identitas palsu.
Samping Itu, Meta menghapus Disekitar 7.200 aset Hingga Nigeria, termasuk 1.300 akun Facebook, 200 pages, dan 5.700 grup yang memfasilitasi Kejahatan Finansial. Aset-aset ini menawarkan skrip dan panduan Kejahatan Finansial serta berbagi tautan Hingga koleksi foto yang digunakan Sebagai membuat akun palsu.
Meta menjelaskan bahwa akun-akun tersebut diidentifikasi dan dinonaktifkan menggunakan sinyal teknis canggih dan investigasi menyeluruh, memperkuat sistem deteksi otomatisnya. Perusahaan menekankan bahwa pemerasan Perbankan adalah kejahatan tanpa batas, diperburuk Didalam Karya Yahoo Boys, sekelompok peretas siber longgar Untuk Nigeria yang khusus melakukan berbagai Kejahatan Finansial.
Selain menghapus akun, Meta melaporkan bahwa beberapa scammer telah menargetkan anak Hingga bawah umur, yang mengarah Di rujukan Hingga Pusat Nasional Sebagai Anak yang Hilang dan Dieksploitasi (NCMEC). Meta juga telah bekerja sama Didalam perusahaan Ilmu Pengetahuan lainnya Lewat Langkah Lantern Tech Coalition Sebagai mengatasi Kejahatan Finansial lintas platform.
Upaya Meta tergolong proaktif Untuk membantu penegakan hukum Untuk penyelidikan dan penuntutan, Merespons permintaan hukum, dan memberi tahu pihak berwenang tentang ancaman yang Berencana datang. Meta juga mendanai dan mendukung NCMEC dan Proyek Boost Untuk International Justice Mission yang melatih penegak hukum secara Internasional, termasuk sesi Mutakhir-Mutakhir ini Hingga Nigeria dan Pantai Gading.
Untuk perkembangan Yang Terkait Didalam, Meta Mutakhir-Mutakhir ini Berusaha Mengatasi denda sebesar 220 juta dollar AS Untuk Komisi Perlindungan Konsumen dan Persaingan Federal Nigeria (FCCPC) Sebab Pelanggar hukum perlindungan data Yang Terkait Didalam WhatsApp. Investigasi FCCPC dimulai Di Mei 2021 menemukan bahwa Aturan Kerahasiaan Meta melanggar hak Pemakai Lewat berbagi data tanpa izin dan praktik diskriminatif.
Meta berencana Sebagai mengirim somasi atas denda tersebut Sebab tidak setuju Didalam temuan dan hukumannya, Sambil Itu FCCPC bertujuan Sebagai memastikan perlakuan yang adil Bagi Pemakai Nigeria dan kepatuhan Di peraturan setempat.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Meta Hapus 63 Ribu Akun Kejahatan Finansial Siber