Di Di Yang Sama, menurut Kajian Phintraco Sekuritas, secara teknikal laju indeks Di 7.505 Di Jumat (1/11) lalu telah menembus level critical support 7.500, Agar diwaspadai dapat kembali tertekan. “Waspada bearish reversal jika breaklow level tersebut. Critical support berikutnya Di 7.390,” tulis Kajian tersebut.
Untuk luar negeri, khususnya Amerika Serikat (AS), pasar berhati-hati menjelang tanggal pemilihan umum (Pemungutan Suara Rakyat) AS Di 5 November. Bank Indonesia AS atau Federal Reserve juga Akansegera Memutuskan keputusan suku bunga Di 9 November. “Potensi-potensi kejutan Untuk kedua event tersebut memicu sikap hati-hati,” menurut Kajian tadi.
Sebelumnya Itu, IHSG berakhir turun 0,91% Di 7.505,25 Di Jumat. Indeks Justru sempat turun menembus level psikologis hingga 7.485. Kinerja ini membuat indeks ambruk 2,46% Untuk sepekan, kendati masih tumbuh 3,20% sepanjang 2024.
Seiring pelemahan tersebut, kapitalisasi pasar bursa juga menyusut menjadi Rp12.601 triliun Untuk Rp12.888 triliun Di pekan Sebelumnya Itu. Rata-rata nilai transaksi harian Bursa ikut turunsebesar 5,4% menjadi Rp11,31 triliun Untuk Rp11,96 triliun Di pekan Sebelumnya Itu.
Di Di Yang Sama, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sepekan yang lalu turut Merasakan penurunan sebesar 7,61% menjadi 1,268 juta kali transaksi Untuk 1,372 juta kali transaksi Di pekan Sebelumnya Itu.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Sudah Terpangkas 2,46%, IHSG Diprediksi Masih Rawan Koreksi Pekan Di