Menurut Alfons, mulanya APK pencuri SMS menggunakan bot SMS to Telegram Sebagai memforwardkan semua SMS Telepon Genggam korban termasuk SMS OTP Ke akun Telegram penipu.
Sesudah codingnya terbongkar salah satunya Bersama Malvin Valerian @malvin.val, bot Telegram tersebut Di serang Bersama netizen yang marah Bersama Unjuk Rasa jahat penipu ini.
Sekarang, penipu mengganti metodenya Bersama langsung menggunakan layanan SMS langsung Ke Telepon Genggam penipu tanpa memanfaatkan bot Telegram.
“Bersama Sebab Itu setiap kali korbannya menjalankan APK pencuri SMS dan penipu Menyambut korbannya menyetujui akses data dan layanan SMS maka APK, maka ia Akansegera mengirimkan satu SMS kosong Bersama Telepon Genggam korban Ke nomor Telepon Genggam yang telah dipersiapkan Bersama tujuan Sebagai mengidentifikasi nomor Telepon Genggam korban,” ungkap Alfons.
Usai Merasakan nomor Telepon Genggam korbannya, maka nomor tersebut dijadikan sasaran eksploitasi dan penipu mengirimkan banyak OTP dan memalsukan dirinya seakan-Akansegera institusi yang terpercaya Bersama memalsukan nama pengirim SMS.
Unjuk Rasa pengiriman APK
APK Akansegera datang seperti biasa memalsukan diri seperti Surat Pemberitahuan Wajib Iuran Wajib, Paket Kurir Online atau Undangan Pernikahan.
“Dan jika anda instal Akansegera meminta izin mengirim dan melihat SMS,” beber Alfons.
Sebenarnya ketika korbannya menjalankan APK jahat ini, selain meminta izin instal Gadget Lunak yang harus disetujui pemilik Telepon Genggam, OS Android sudah Menyediakan peringatan bahwa Gadget Lunak ini potensial berbahaya dan harus diwaspadai.
Tetapi, korban rekayasa sosial yang mengira ia membuka dokumen Bersama kantor Iuran Wajib atau kurir online biasanya tertipu menjalankan Gadget Lunak ini dan Menyediakan hak akses yang diminta khususnya hak Sebagai melihat dan mengirimkan SMS.
Targeted Phishing dan Bukan Telegram
Jika Sebelumnya APK memanfaatkan bot SMS to Telegram Sebagai mengirimkan semua SMS Telepon Genggam korbannya termasuk SMS OTP Ke akun Telegram penipu
Tetapi, Sebab Unjuk Rasa ini sudah diendus dan banyak netizen yang melakukan serangan dan spamming Di bot jahat Telegram tersebut, penipu mengganti metodenya menjadi targeted phishing.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspada! APK Pencuri SMS 2.0 Lebih Berbahaya Bersama Targeted SMS Phishing