Tujuannya Sebagai eksploitasi seksual, dimana predator menggunakan Pendekatan manipulatif secara perlahan Agar anak sulit mengenali bahaya.
Di platform X, akun @olafaa_ melaporkan chat Yang Berhubungan Bersama anak SD yang didekati Dari seorang pria.
Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Nahar mengaku prihatin melihat percakapan Di ruang publik yang mengarah Di Tindak Kekerasan seksual Di anak yang sangat membahayakan korban.
“Kemen PPPA Lewat Skuat Layanan SAPA telah Melakukanupaya melakukan kontak Sebagai menawarkan pelayanan pendampingan psikologis Untuk korban,” tegas Nahar.
Nahar juga meminta para orangtua mengawasi aktifitas dan pergaulan anak Di Jaringan yaitu Bersama diskusi Di anak Sebagai menjaga data pribadi anak, meminta anak mengubah akun media sosial anak menjadi akun private.
“Agar, akun media sosial anak hanya diakses Dari orang terdekat. Kenali lingkungan anak, ajak anak berkomunikasi secara terbuka serta melatih anak bersikap secara asertif,” ujarnya.
Berikut beberapa tips Untuk orang tua dan anak Sebagai bermain video game ataupun media sosial agar terhindar Untuk child grooming:
1. Sebagai Orang Tua
– Awasi waktu bermain anak: Batasi waktu yang dihabiskan anak Sebagai bermain video game online, terutama Bersama orang Asing.
– Pilih game sesuai usia: Pastikan game yang dimainkan anak sesuai Bersama usianya dan tidak mengandung konten yang tidak pantas.
– Gunakan kontrol orang tua: Gunakan kontrol orang tua Di Alat game dan platform online Sebagai membatasi akses anak Di fitur tertentu dan Menyimak Kegiatan mereka.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Begini Cara Menghindari Child Grooming Di Video Game Online