Bisnis  

Rampasan Aset Rusia Digunakan Sebagai Konflik Bersenjata, Moskow Rancang Serangan Balasan

JAKARTA – Uni Eropa (UE) Ke akhir Juli tahun ini mengirimkan tahap pertama Pemberian militer kepada pihak Ukraina sebesar 1,5 miliar euro atau USD1,6 miliar yang diperoleh Di aset-aset Rusia yang dibekukan. Kementerian Luar Negeri Rusia kembali menegaskan bahwa pengiriman dana Di aset-aset Rusia yang dirampas Sebagai Ukraina adalah ilegal.

“Walaupun aset-aset yang dibekukan itu sendiri tidak disita, penggunaan dana tersebut Bersama Brussels merupakan tindakan ilegal. Baik pembekuan aset Rusia maupun tindakan Lanjutnya Pada aset-aset tersebut adalah tindakan ilegal,” ujar kementerian tersebut dikutip Di Sputnik Internasional, Sabtu (24/8/2024).

Dikatakannya, praktik pembekuan aset tidak mempengaruhi sikap Pada euro sebagai Kurs Mata Uang cadangan. Kementerian Luar Negeri Rusia memastikan Moskow Akansegera Menyambut Baik pembekuan aset-asetnya Bersama Barat.

“Langkah-langkah pembalasan pasti Akansegera menyusul. Langkah-langkah itu Akansegera seimbang, terverifikasi dan tidak Akansegera menyebabkan kerusakan Ke operator ekonomi Rusia. Kami Memperoleh persenjataan yang cukup Sebagai melakukan langkah-langkah balasan politik dan ekonomi yang tepat Pada mereka yang mencoba Sebagai ‘menginjak-injak’ cadangan emas dan Kurs Mata Uang Foreign Rusia,” ujar kementerian tersebut.

Di laporan itu menyebutkan, suntikan dana Ke Kiev berkontribusi Ke eskalasi konflik Ukraina. “Suntikan keuangan Ke Di mesin militer rezim Kiev Mendorong Zelenskyy Sebagai melakukan lebih banyak Penjelajahan dan berkontribusi Ke eskalasi konflik, mengesampingkan kemungkinan penyelesaian politik dan diplomatik,” ujar kementerian tersebut.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Rampasan Aset Rusia Digunakan Sebagai Konflik Bersenjata, Moskow Rancang Serangan Balasan