Jakarta –
Lebih Untuk 50 orang Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dirawat Di RSJ diduga berkaitan Bersama efek tidak sadarkan diri, meracau, hingga halusinasi imbas buah kecubung.
Dua orang dilaporkan meninggal, diduga Yang Berhubungan Bersama penyalahgunaan buah tersebut.
“Masih ada 7 pasien yang dirawat Di RSJ Sambang Limbung,” terang Psikiater konsultan Adiksi RSJ Sambang Lihum, Banjarmasin, dr Firdaus Yamani SpKJ(K) Untuk konferensi pers Ikatan Ahli Kebugaran Indonesia (IDI), Jumat (19/7/2024).
dr Firdaus mengatakan alasan banyak warga Banjarmasin menggunakan buah kecubung diduga Lantaran efek halusinasi.
Akan Tetapi Di beberapa Daerah lainnya, kata dr Firdaus, ada juga yang menggunakan buah tersebut Sebagai penggunaan Terapi tradisional hingga membasmi jentik nyamuk.
Di sisi lain, ia mengimbau Kelompok Sebagai berhati-hati Pada buah tersebut. Meski belum dimasukkan sebagai narkotika, buah kecubung dapat memicu efek Samping yang fatal. Penggunaan buah kecubung ini juga sudah dilarang Dari Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi (BPOM) RI.
“Efeknya ini bisa memicu kematian, harus dijauhi, dan berbahaya. Supaya perlu Pelatihan Di Kelompok Sebagai mengonsumsi buah ini,” imbuhnya.
“Apalagi ada konten yang mengonsumsi buah kecubung Setelahnya Itu halusinasi, ini merupakan ajaran yang tidak baik Hingga Kelompok luas,” lanjutnya lagi.
(suc/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Terungkap, Ini Alasan Kecubung ‘Ngetren’ Di Banjarmasin