Pengungkapan tersebut dilakukan Dari insinyur Alat lunak terkemuka sekaligus pendiri Tech for Palestine yang berbasis Ke New York, Amerika Serikat (AS), Paul Biggar Lewat wawancara Didalam Press TV.
Paul Mengungkapkan bahwa WhatsApp ‘berkonspirasi’ Didalam Menyediakan masukan Di Keahlian kecerdasan buatan (AI) Israel. Langkah seperti Lavender, Where’s Daddy digunakan Untuk menargetkan individu yang dicurigai sebagai pejuang Hamas.
Sebelumnya Itu, investigasi 972 Magazine dan Local Call Menginformasikan pemboman warga Palestina yang dibantu AI Ke Gaza dan bagaimana hal itu membunuh warga sipil berdasarkan data yang dibagikan Ke WhatsApp milik Meta.
Menurut artikel Majalah 972, Lavender adalah ‘mesin penargetan’ berdasarkan AI dan algoritme yang masukannya mencakup karakteristik pejuang Hamas dan Jihad Islam terkenal sebagai data pelatihan mereka.
Ia Lalu dapat mendeteksi ciri-ciri umum atau yang disebut ‘karakteristik’ Ke Di Pertumbuhan umum.
Fitur-fiturnya Di lain mengidentifikasi pejuang Hamas mana saja yang ada Ke grup chat, seberapa sering mereka berpindah Smart Phone, dan alamat tempat tinggalnya.
Where’s Daddy adalah Langkah Dukungan AI lainnya yang melacak target dan memperingatkan tentara Israel ketika ‘Dugaan Pelaku’ kembali Ke Rumah mereka yang Lalu Akansegera dibom.
Biggar mengatakan kepada Press TV, ada beberapa kemungkinan skenario yang membuktikan Meta terlibat Untuk Pertempuran genosida Ke Gaza yang telah menewaskan lebih Untuk 34.700 warga Palestina Pada tujuh bulan terakhir.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: WhatsApp Dituding Bantu Israel Lakukan Genosida Ke Gaza